
Goldeners, bagian listening TOEFL itu tricky banget, apalagi waktu kamu belum bisa bedain mana yang termasuk short conversation dan mana yang long.
Banyak peserta TOEFL yang langsung panik karena merasa semua percakapan terdengar mirip. Padahal, tiap jenis punya karakteristik yang beda banget dan tentu saja… cara ngerjainnya juga nggak sama.
Kalau kamu bisa bedain sejak awal, kamu bakal lebih siap dalam menjawabnya. Karena TOEFL bukan cuma soal seberapa jago kamu bahasa Inggris, tapi juga seberapa taktis kamu dalam membagi fokus dan waktu.
Jadi, yuk kita kulik sama-sama perbedaannya.
Apa Itu Short dan Long Conversation dalam TOEFL?
Short conversation biasanya terdiri dari dua pembicara yang berdialog singkat, kira-kira hanya 2-3 kalimat saja. Topiknya ringan dan langsung ke inti.
Misalnya, seorang mahasiswa bertanya ke petugas administrasi kampus soal jadwal kuliah atau soal tugas yang telat dikumpulkan.
Sedangkan long conversation durasinya lebih panjang. Biasanya berupa diskusi antara dua orang atau bisa juga dialog antara mahasiswa dan dosen.
Topiknya lebih kompleks dan kadang mengandung banyak informasi pendukung, transisi ide, bahkan detail kecil yang harus kamu catat dengan cepat.
Soal yang muncul dari short conversation biasanya hanya satu, tapi dari long conversation bisa muncul dua sampai lima soal sekaligus. Nah, ini jelas menunjukkan bahwa pendekatan kamu ke dua jenis soal ini harus berbeda.
Perbedaan Short dan Long Conversation TOEFL
Biar makin jelas, mimin rangkum perbedaan short dan long conversation TOEFL dalam tabel berikut:
Nah, dari tabel di atas, kamu bisa lihat kalau perbedaan short dan long conversation TOEFL bukan cuma soal durasi, tapi juga strategi yang harus kamu gunakan.
Jangan sampai terjebak menganggap short conversation pasti gampang, atau long conversation pasti susah.
Struktur dan Gaya Bahasa yang Digunakan
Short conversation cenderung menggunakan bahasa yang lebih santai dan langsung. Karena pendek, biasanya percakapan langsung menuju pokok masalah. Contoh:
A: “Did you finish the assignment?”
B: “No, I thought it was due next week.”
Sementara long conversation menggunakan kalimat yang lebih panjang dan kompleks. Transisi antar topik lebih banyak, kadang ada interupsi, ada ekspresi-emosi, dan konteksnya bisa lebih formal. Misalnya, percakapan tentang sistem registrasi online kampus atau prosedur beasiswa.
Kalau kamu perhatikan, di long conversation sering muncul frasa seperti “Well, actually…” atau “Let me explain…” yang menandakan transisi ide. Ini penting banget untuk ditangkap, karena biasanya clue jawaban ada di sana.
Baca Juga: Daftar 5 Materi Listening TOEFL yang Wajib Kamu Tahu!
Fokus Utama yang Harus Kamu Tangkap
Dalam short conversation, kamu hanya perlu menangkap satu informasi penting, biasanya berupa main idea atau implication. Tapi di long conversation, kamu harus tangkap overall topic, speaker’s attitude, supporting ideas, dan kadang function dari kalimat tertentu.
Contoh, kalau percakapannya tentang cara mengajukan dispensasi kuliah, kamu harus tahu siapa yang butuh dispensasi, kenapa, bagaimana prosedurnya, dan apa tanggapan dari pihak kampus. Soal yang muncul bisa mengarah ke semua aspek itu.
Kebanyakan peserta TOEFL kesulitan di long conversation karena mereka nggak siap mencatat poin penting secara cepat. Di sinilah pentingnya latihan intensif dan terbiasa menyimak dengan tujuan spesifik.
Strategi Menyelesaikan Short Conversation
Karena waktunya singkat dan hanya satu soal yang muncul, kamu harus fokus pada punchline atau bagian akhir dari dialog. Biasanya, informasi penting ada di sana. Jangan tergoda untuk memahami semua kata, cukup pahami konteks dan maksud dari respon terakhir si pembicara.
Salah satu triknya, kamu bisa memprediksi jenis pertanyaan yang akan muncul. Apakah tentang opini, permintaan, atau alasan dari suatu tindakan.
Banyak Goldeners yang terbantu dengan membiasakan diri mendengarkan potongan audio singkat seperti podcast 1-2 menit dan langsung menebak konteksnya. Teknik ini bisa kamu latih lewat materi listening TOEFL yang mimin udah susun secara sistematis.
Strategi Menaklukkan Long Conversation
Beda dari yang pendek, long conversation perlu strategi catat poin penting (note-taking). Tapi bukan asal tulis semua ya. Fokus aja ke:
- Siapa pembicara dan hubungan mereka
- Topik utama yang sedang dibahas
- Setiap perubahan topik atau pendapat
- Contoh atau detail spesifik
Biasakan untuk menulis simbol atau singkatan. Misalnya, “R” untuk reason, “S” untuk speaker 1, “Q” untuk question, dll. Dengan begitu kamu bisa lebih cepat menangkap isi percakapan tanpa kehilangan fokus mendengarkan.
Untuk Goldeners yang ingin mencoba latihan soal sejenis, langsung aja cek contoh soal listening TOEFL lengkap dengan kunci jawaban. Coba kerjakan dengan timer supaya terbiasa dengan tekanan waktu juga, ya!
Rekomendasi Latihan Harian untuk Goldeners
Kalau kamu punya waktu sekitar 30 menit sehari, kamu bisa bikin rutinitas latihan sederhana seperti ini:
- 10 menit: Dengerin short conversation dari aplikasi TOEFL atau YouTube, dan coba prediksi pertanyaan yang cocok.
- 10 menit: Latihan long conversation, buat catatan poin utama dan cek jawaban setelahnya.
- 10 menit: Review kosakata penting dan idiom yang sering muncul di listening section.
Dengan latihan rutin kayak gini, kamu nggak cuma ngerti strukturnya, tapi juga terbiasa menghadapi tekanan waktu.
Saatnya Serius Hadapi TOEFL Listening
Perbedaan short dan long conversation TOEFL itu bukan cuma soal durasi. Tapi juga tentang cara kamu menyerap informasi, mengelola fokus, dan menjawab pertanyaan dengan strategi yang tepat.
Kalau kamu udah baca sampai sini, berarti kamu udah satu langkah lebih siap daripada kebanyakan peserta lain. Tapi jangan berhenti sampai sini ya. Listening TOEFL itu bisa dilatih, asal kamu punya bimbingan yang pas dan materi yang terstruktur.
Baca Juga: 6 Contoh Soal Tes TOEFL Listening, Disertai Kunci Jawaban!
Nah, buat kamu yang pengen bener-bener serius mempersiapkan diri, yuk ikuti Kursus TOEFL Online di Golden Online Class.
Di sana kamu bakal dapet akses ke materi premium, latihan soal lengkap, dan tips langsung dari pengajar berpengalaman.
Ingat, TOEFL bukan tentang seberapa cepat kamu belajar, tapi seberapa konsisten kamu latihan. Mimin tunggu kamu di kelas, ya!


